
Detikntbcom – Dinamika politik NTB serasa terhenti ketika keraguan masyarakat maupun tokoh politik NTB akan keberlanjutan pencalonan Lalu Muhammad Iqbal sebagai Gubernur NTB. Karena melihat Iqbal tidak juga bisa menunjukan satu pun rekom partai politik.
Namun dua hari belakangan ini, semua itu terjawab dengan secara tiba-tiba. PAN dan Gerindra secara resmi memberikan rekomendasi kepada Lalu Muhammad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri sebagai Cagub dan Cawagub NTB.
Bahkan yang lebih mengejutkan, Partai Persatuan Pembangunan yang seyogyanya sedari awal mendukung pasangan Sitti Rohmi Djalilah dan Musyafirin, kini hari ini informasi yang diperoleh media ini beralih dukungan ke Iqbal-Dinda.
Melalui media ini, Koordinator Relawan KAMI (Koalisi Anak Muda-Mudi) Iqbal-Dinda, Muhammad Isnaini mengatakan, rekom PAN dan Gerindra tidak saja sebuah tanda Iqbal-Dinda resmi sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) tapi juga mempertegas kedua tokoh ini ancaman politik untuk kedua incumbent yang sudah mengambil jalan terpisah.
“Desas desus politik selama ini selesai. framing politik yang dibangun lawan terhadap Iqbal-Dinda berubah menjadi kegelisahan dan sekaligus vitamin politik bagi Iqbal-dinda,” ujar mantan aktivis HMI ini, Rabu 17 Juli 2024 di Mataram.
lebih lanjut, Wakil Ketua KNPI 2012-2021 mengatakan, kemenangan Iqbal-Dinda sebenarnya sudah di depan mata jika melihat dan membaca peta politik secara geopolitik.
“Jika 3 Paslon, angka kemenangan Pilgub NTB kali ini adalah 1 juta pemilih. Nah secara geopolitik 1,4 juta suara hal mudah buat Iqbal-Dinda dengan asumsi minimal Pulau Sumbawa, Dinda bisa memperoleh suara 600 ribu mengingat dia sudah 20 tahun berkuasa (mendiang suami serta dirinya sendiri) dan ada keterkaitan historys antara kesultanan Bima dan kesultanan Sumbawa. artinya, Iqbal hanya maksimalkan potensi pulau lombok (550 ribu di pulau lombok),” bebernya.
Bahkan katanya, jika partai pengusung Iqbal-Dinda solid, maka kemenangan dengan 1,6 juta suara merupakan hal yang sangat mudah serta rasional.
“Kenapa saya katakan selesai Pilgub, karena polarisasi dukungan serta sebaran suara nampak jelas menguntungkan Iqbal-Dinda. November hanyalah peresmian secara konstitusional mandat kemenangan dari rakyat NTB. Orang cakap politik, pasti sadar akan hal ini,” ujarnya.
Selain pembacaan geopolitik, DPT NTB juga menguntungkan Iqbal-Dinda jika Iqbal maksimal mengkapitalisasi pemilih pulau lombok.
“Keyakinan saya, Dinda akan dapat 55% lebih suara di pulau sumbawa rasionalisasinya sangat mudah. Pilgub lalu Mori Hanafi (Pilgub 2018) dapat perolehan suara 350 ribu lebih di Bima, Dompu dan Kota Bima. Dinda artinya bisa di atas itu. Begitu juga di Sumbawa dan KSB, Kesultanan Sumbawa bisa terpola ke Dinda jika tarikannya adalah Historikal kesultanan,” bebernya.
Terkait suara Pulau Lombok, Isnaini sangat optimis, dari 2 juta lebih pemilih Pulau Lombok hal mustahil Iqbal tidak memperoleh suara 800.000 suara.
“Iqbal hanya butuh 30% suara Pulau Lombok dan itu hal mudah buat Iqbal mengingat selama 5 tahun NTB Gemilang dianggap gagal,” tutupnya.
Diketahui, jumlah daftar pemilih tetap tahun 2024 hasil Pemilu Februari lalu sebanyak sebanyak 3.918.291 pemilih.
Angka tersebut tersebar di 16.243 Tempat Pemungutan Suara (TPS) se-NTB. Lombok Timur masih menjadi kabupaten dengan jumlah pemilih terbanyak mencapai 985.385 orang.
Sedangkan, Sumbawa Barat menjadi daerah dengan pemilih paling sedikit yaitu hanya 102.422 pemilih.
Dari 3.918.291 pemilih itu sebanyak 1.916.798 merupakan laki-laki dan 2.001.493 perempuan.
Berikut ini jumlah pemilih di berbagai daerah di NTB hasil Pemilu 2024:
1. Lombok Barat 517.819 pemilih
2. Lombok Tengah 772.406 pemilih
3. Lombok Timur 985.385 pemilih
4. Lombok Utara 183.391 pemilih
5. Kota Mataram 315.549 pemilih
6. Sumbawa Barat 102.422 pemilih
7. Sumbawa 367.967 pemilih
8. Bima 376.525 pemilih
9. Kota Bima 112.347 pemilih
10. Dompu 184.460 pemilih. (Iba)