Ini Realitas Pahit, Muabidin Soroti Derita Warga Langgudu Selatan

Bima (Rinjanipost) – Jalan lintas Langgudu Selatan yang menghubungkan Kecamatan Monta dengan desa-desa pesisir seperti Tamandaka, Waduruka, Karampi, hingga Sarae Ruma, hingga kini masih terabaikan. Padahal, pembukaan jalan ini sudah dimulai sejak 2013, namun tak kunjung mendapat tindak lanjut dari pemerintah daerah.
Muabidin, Selaku Sekretaris Bidang PTKP HMI Komisariat STIKES Yahya Bima Cabang Kabupaten Bima, menilai kerusakan jalan yang parah bukan hanya menghambat distribusi barang dan jasa, tetapi juga berdampak luas pada pelayanan publik, khususnya sektor kesehatan. Warga Langgudu Selatan, terutama Desa Karampi, kerap menghadapi kesulitan besar dalam mengakses fasilitas kesehatan.
“Banyak kasus darurat yang berujung tragis karena pasien tidak sempat mendapatkan pertolongan medis. Perjalanan dari Desa Karampi ke Puskesmas Langgudu Timur memakan waktu sangat lama, apalagi jika harus dirujuk lagi ke RSUD Raba Bima. Dalam kondisi kritis, waktu tempuh itu bisa menjadi penentu hidup-mati pasien,” tegas muabidin (11/9).
Menurutnya, pasien harus menempuh perjalanan laut selama satu jam menuju Pelabuhan Rompo, dilanjutkan dengan perjalanan darat sekitar 40 menit menuju Puskesmas Langgudu Timur. Ironisnya, fasilitas kesehatan di puskesmas tersebut pun tidak memadai, sehingga pasien terpaksa dirujuk ke RSUD Raba Bima.
“Kalau kita melihat rantai panjang perjalanan itu, mustahil pasien kritis bisa selamat. Ini realitas pahit yang dialami masyarakat Karampi dan desa-desa lain di Langgudu Selatan,” tambahnya.
Warga setempat merasa kecewa dengan pemerintah daerah yang dinilai tidak serius mendengar jeritan masyarakat pelosok. Infrastruktur jalan dan fasilitas kesehatan, yang sejatinya merupakan kebutuhan dasar, justru luput dari perhatian.
“Pertanyaannya, apakah pemerintah daerah pernah benar-benar melihat dan mendengar kondisi rakyatnya di pelosok desa? Kami berharap pemerintah tidak hanya hadir dalam janji, tetapi juga dengan solusi nyata,” pungkasnya
Masyarakat Langgudu Selatan kini menaruh harapan besar agar pemerintah daerah turun langsung dengan hati dan empati, menuntaskan persoalan infrastruktur jalan serta pelayanan kesehatan. Sebab, bagi mereka, akses yang layak bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga menyangkut hak hidup dan martabat warga.
*Penulis: Muabidin
*Editor: Fen/Rinjanipost