Headline NewsKabupaten DompuSuara Mahasiswa

Gas LPG Langka, Harga Melonjak: Aktivis HMI Dompu, Nilai Pemda Abai Terhadap Kebutuhan Dasar Rakyat

(Rinjanipost) — Kelangkaan gas LPG yang terjadi di Kabupaten Dompu dalam beberapa pekan terakhir menuai sorotan tajam dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Jantung. Organisasi mahasiswa ini menilai bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Dompu telah abai terhadap kebutuhan dasar masyarakat.

Aktivis HMI Komisariat Jantung Lalu Muhamat Yasir, menyampaikan bahwa lonjakan harga gas LPG di tingkat pengecer yang mencapai Rp35.000 hingga Rp40.000 per tabung telah menambah beban ekonomi masyarakat kecil. Padahal, gas LPG merupakan kebutuhan vital yang langsung bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari warga.

“Krisis ini bukan semata persoalan distribusi, tapi cermin lemahnya pengawasan dan tanggung jawab Pemda dalam menjamin hak dasar rakyat,” tegasnya (14/10)

Menurutnya, kelangkaan yang terjadi tidak bisa dianggap sebagai hal biasa. Pemerintah daerah seharusnya melakukan langkah cepat dengan berkoordinasi bersama Pertamina dan pihak-pihak terkait untuk memastikan pasokan LPG tetap stabil di tingkat agen dan pangkalan resmi.

“Pemda seolah diam, sementara rakyat antre gas hingga larut malam. Ini bentuk nyata dari ketidakpedulian terhadap persoalan kebutuhan pokok masyarakat,” tambahnya.

HMI Komisariat Jantung juga menyoroti minimnya transparansi dalam distribusi LPG bersubsidi. Mereka mendesak Pemda Dompu untuk membuka data penyaluran dan memperketat pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan di lapangan.

Selain itu, HMI meminta agar Bupati Dompu melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)turun langsung menindak oknum yang menimbun atau menjual di atas harga eceran tertinggi (HET).

“Rakyat tidak butuh janji, mereka butuh kepastian bahwa gas tersedia dengan harga terjangkau. Bila Pemda terus abai, kami siap turun ke jalan menyuarakan aspirasi rakyat,” pungkasnya.

Krisis gas LPG ini menjadi alarm bagi pemerintah daerah untuk tidak menyepelekan persoalan kebutuhan dasar. HMI menegaskan akan terus mengawal isu ini hingga masyarakat kembali mendapatkan akses terhadap gas dengan harga yang wajar.

*Penulis adalah aktivis mahasiswa

*Editor: Fen

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button