KesehatanPemerintahanSosok

Pemprov NTB Puji Dompu, Penanganan Stunting Masuk Zona Aman

(Rinjanipost) – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan apresiasi kepada Kabupaten Dompu atas keberhasilannya menurunkan angka stunting secara signifikan. Kabupaten Dompu kini menjadi salah satu daerah dengan capaian penurunan stunting tertinggi di NTB setelah Kabupaten Sumbawa Barat, sekaligus berhasil masuk dalam kategori zona hijau stunting.

Apresiasi tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTB Indah Imayanti Putri, saat melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Dompu Kota, Selasa (4/11).

“Capaian ini layak diapresiasi, namun jangan sampai membuat pemerintah daerah berpuas diri. Upaya pencegahan dan penanganan stunting harus terus diperkuat dengan program yang tepat dan menyentuh langsung masyarakat,” ungkapnya, (4/11).

Wagub menegaskan, penanganan stunting tidak hanya berkaitan dengan masalah gizi semata, tetapi juga menyangkut aspek ekonomi, lingkungan, dan kesadaran keluarga. Karena itu, menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan penurunan angka stunting.

“Stunting adalah persoalan kompleks. Tidak cukup hanya dengan perbaikan gizi, tetapi juga harus ada perbaikan kesejahteraan dan lingkungan keluarga,” tambahnya.

Dalam kunjungan tersebut, Wakil Gubernur menyerahkan bantuan tambahan nutrisi kepada 50 keluarga yang memiliki balita stunting serta 50 lanjut usia (lansia). Bantuan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan asupan gizi dan kualitas kesehatan masyarakat Dompu.

Wagub juga mengingatkan bahwa meski telah berada di zona hijau, Dompu tetap harus menjaga konsistensi agar tidak kembali mengalami peningkatan kasus. Pemerintah pusat sendiri menargetkan angka stunting nasional turun menjadi 14 persen pada tahun 2029.

Sementara itu, Wakil Bupati Dompu Syirajuddin, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintah Provinsi NTB terhadap berbagai program pembangunan di Dompu, terutama dalam penanganan stunting.

“Dukungan dari pemerintah provinsi sangat berarti bagi kami. Dengan keterbatasan anggaran daerah, sinergi dan kerja sama lintas pemerintah menjadi faktor penting dalam mempercepat pembangunan,” ujarnya.

Syirajuddin berharap kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten terus diperluas, tidak hanya di bidang kesehatan, tetapi juga pada sektor lain yang berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Dengan sinergi yang kuat, upaya menekan angka stunting sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat Dompu dapat tercapai lebih cepat,” pungkasnya. (Fen)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button