Sekolah Rakyat: Strategi Memutus Rantai Kemiskinan

Mataram, (Rinjanipost)— Dalam upaya menggali solusi konkret terhadap persoalan kemiskinan di Nusa Tenggara Barat Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persandian (Diskominfotik) Provinsi NTB kembali menggelar kegiatan rutin Bincang Kamisan Edisi ke 11, Kamis (24/7), dengan topik yang relevan dan membumi: “Seberapa Penting Sekolah Rakyat di NTB”.
Acara yang berlangsung di Ruang Media Center, Kantor Gubernur NTB ini menghadirkan tiga narasumber kompeten dari kalangan Dinas Sosial dan akademisi. Juga turut hadir dari berbagai elemen dari kalangan insan media, kalangan mahasiswa, Bem dan kalangan aktivis. Para pembicara memaparkan berbagai pandangan mengenai pentingnya peran Sekolah Rakyat sebagai alternatif pendidikan yang inklusif, khususnya bagi masyarakat dari lapisan ekonomi terbawah.
Kegiatan Bincang Kamisan bukan sekadar ruang diskusi, melainkan platform advokasi untuk menggugah kesadaran publik dan mendorong lahirnya kebijakan yang lebih berpihak pada kelompok rentan.
Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Nunung Triningsih, menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan pendekatan transformatif dalam memutus rantai kemiskinan, karena memberikan akses pendidikan bagi mereka yang selama ini terpinggirkan dari sistem pendidikan formal.
“Anak-anak dari keluarga miskin seringkali terhambat aksesnya pada pendidikan berkualitas. Sekolah Rakyat hadir sebagai jembatan, bukan hanya untuk transfer ilmu, tapi juga untuk pemberdayaan sosial,” ujar Nunung
Sementara itu, akademisi yang turut hadir menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil dalam mengembangkan model Sekolah Rakyat yang adaptif terhadap kebutuhan lokal. Menurutnya, pendekatan berbasis komunitas menjadi kunci agar pendidikan tidak hanya menjadi hak, tetapi juga alat pembebasan.
Diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan dan tanggapan dari peserta yang hadir langsung maupun secara daring. Semangat kolaboratif tampak mewarnai forum, mencerminkan harapan bersama agar Sekolah Rakyat bisa terus dikembangkan sebagai strategi efektif dalam mengentaskan kemiskinan struktural di NTB.
Dengan mengangkat tema-tema strategis seperti ini, Diskominfotik NTB menunjukkan komitmennya dalam memperkuat narasi pembangunan berbasis inklusi dan keadilan sosial. Sekolah Rakyat pun diharapkan tidak hanya menjadi wacana, melainkan gerakan nyata menuju NTB yang lebih adil dan sejahtera. (Fen)