Dorong IMDI, Diskominfotik NTB Gelar Literasi Keuangan Digital di Lombok Utara

Lombok Utara, (Rinjanipost)— Dalam rangka memperkuat transformasi digital di Nusa Tenggara Barat, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) NTB melalui UPTD Pusat Layanan Digital kembali melaksanakan kegiatan Sosialisasi Literasi Keuangan Digital. Kali ini, kegiatan tersebut berlangsung di Kabupaten Lombok Utara, sebagai bagian dari upaya peningkatan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI).
Acara yang digelar pada Rabu, 23 Juli ini menyasar 100 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM, pelajar, guru, dan wirausahawan muda. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang sebelumnya telah sukses dilaksanakan di Lombok Timur.
Kepala UPTD Pusat Layanan Digital Ari Wahyuddin, dalam sambutannya menjelaskan pentingnya literasi digital dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat. Menurutnya, peningkatan IMDI tidak bisa hanya mengandalkan data administratif, melainkan harus melalui pemahaman dan perilaku langsung masyarakat.
“IMDI mengukur secara langsung bagaimana masyarakat memahami dan memanfaatkan teknologi digital dalam keseharian, khususnya dalam sektor ekonomi. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci,” ungkap Ari.
Kegiatan ini turut melibatkan Satgas Waspada Investasi (PASTI) dan lembaga keuangan seperti OJK, Bank Indonesia, dan Bursa Efek Indonesia. Ari menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah dan lembaga keuangan sangat penting untuk memberikan edukasi yang tidak hanya informatif, tapi juga aplikatif di tengah pesatnya perkembangan ekonomi digital.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membekali masyarakat agar melek digital, memahami risiko kejahatan siber, dan bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara Anding Duwi Cahyadi, dalam sambutannya menyoroti pentingnya kesiapan generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.
“Anak-anak muda kita harus dibekali kemampuan adaptif, mulai dari pemahaman tentang keuangan digital hingga kecakapan menggunakan teknologi berbasis kecerdasan buatan,” ujar Anding.
Dengan gaya santai, ia menyebut generasi muda saat ini sebagai generasi yang kreatif dan terkoneksi, berbeda dengan generasinya yang ia sebut bercanda sebagai “generasi kolonial.”
“Kalau saya mungkin generasi kolonial, tapi kalian adalah generasi AI, generasi digital. Jadi jangan hanya jadi pengguna, tapi harus jadi pencipta,” ucapnya.
Melalui pelatihan ini, pemerintah berharap masyarakat Lombok Utara semakin siap menghadapi era digital secara inklusif, cerdas, dan berdaya saing.
“Mari bersama kita wujudkan Lombok Utara yang tangguh, cakap digital, dan siap melangkah ke masa depan,” tutup Sekda. (Fen)