PeristiwaPolitikSuara Mahasiswa

Catatan Buruk Sepanjang Sejarah, Pemilihan BEM Tamsis Bima 2025 Diwarnai Dugaan Kecurangan

Bima (Rinjanipost) – Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Taman Siswa Bima (TSB) tahun 2025 tercoreng dengan dugaan kecurangan dan kesalahan fatal terkait penentuan suara sah dan suara tidak sah.

Peristiwa yang berlangsung pada Senin, 8 September 2025 itu dinilai sebagai catatan paling buruk sepanjang sejarah Pemilwa di kampus TSB. Pasalnya, terdapat indikasi kuat bahwa suara sah dibatalkan, sementara suara tidak sah justru disahkan untuk mendongkrak perolehan suara kandidat tertentu.

Kesalahan ini terekam jelas dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM). Data menunjukkan adanya perbedaan jumlah suara sah dan suara tidak sah antara Kampus I dan Kampus II TSB. Paling mencolok, jumlah suara batal mencapai angka fantastis: 134 kertas suara, angka yang disebut sebagai rekor terburuk.

Lebih jauh, Surat Keputusan (SK) KPUM yang memperbolehkan pengesahan surat suara dengan coblos di kolom calon, dan sebaliknya membatalkan suara yang semestinya sah, justru memperkeruh keadaan.

Menurut Heriyanto, saksi dari pasangan calon nomor urut 02, perbedaan aturan antara KPUM Kampus I dan Kampus II sangat kontroversial dan berpotensi menimbulkan konflik. Ia menegaskan, KPUM seharusnya sejak awal mensosialisasikan tata tertib pemilihan agar pemilih memahami aturan dengan jelas.

“Kesalahan fatal ini mencederai kepercayaan publik. KPUM harus bertanggung jawab secara kelembagaan, minimal dengan memanggil kembali para kandidat dan saksi untuk duduk bersama,” ungkap Heriyanto.

Menindaklanjuti situasi ini, salah satu kandidat bahkan mendesak agar KPUM segera mengambil langkah tegas, berupa Pemungutan Suara Ulang (PSU). Jika tidak, mereka menuntut agar BEM STKIP Taman Siswa Bima dibekukan sebagai bentuk protes atas bobroknya penyelenggaraan pemilu mahasiswa tahun ini.

*Penulis Adalah Salah Satu Aktivis Mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima

*Editor: Fen/Rinjanipost

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button