Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Picu Kasus Keracunan, Pemerintah Diminta Evaluasi Total
Mataram (Rinjanipost) – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, kini tengah menuai sorotan. Alih-alih memperbaiki gizi masyarakat, program ini justru dikaitkan dengan puluhan kasus keracunan yang meresahkan publik.
MBG sendiri merupakan bagian dari delapan misi Asta Cita, dengan sasaran utama anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), hingga Mei 2025 jumlah penerima manfaat program ini telah mencapai 4,4 juta orang.
Namun, pelaksanaan di lapangan memunculkan persoalan serius. Dilansir Tempo (02/06), tercatat 51 kasus keracunan akibat konsumsi makanan dalam program MBG. Lonjakan kasus ini menimbulkan gelombang kekhawatiran, terutama di kalangan orang tua yang khawatir akan keselamatan anak-anak mereka.
Moch. Amirullah, wisudawan Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Pendidikan Mandalika (Undikma), menilai pemerintah perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh.
“Pelaksanaan MBG harus dievaluasi total, mulai dari hulu hingga hilir, mengingat kasus keracunan akibat konsumsi MBG terus meningkat,” ujarnya, Jumat (03/10/2025).
Amirullah menambahkan, meningkatnya jumlah kasus berpotensi menggerus kepercayaan publik terhadap pemerintah.
“Banyak orang tua kini ragu dengan keamanan program. Jika dibiarkan, ini bisa menjadi bom waktu bagi pemerintah. Program perlu dievaluasi, atau bahkan dihentikan sementara, agar optimisme masyarakat bisa dipulihkan,” tegasnya.
Kasus keracunan yang muncul dari program MBG menjadi alarm bagi pemerintah untuk memperketat sistem pengawasan, mulai dari proses pengadaan, distribusi, hingga penyajian makanan.
*Penulis: Moch Amirullah
*Editor: Fen



