HMI Ingatkan Kontestan Pilkada di NTB Beradu Gagasan Bukan Gontokan

Detikntbcom – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Bali dan Nusa Tenggara (Badko HMI Balinusra) mengingatkan pada seluruh kontestan Pilkada di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk beradu gagasan saat berkampanye.
Ketua Umum Badko HMI Balinsra Rahmat Jayadi Pratama mengatakan bahwa beradu gagasan dan ide adalah keniscayaan para calon kepala daerah tanpa terkecuali.
Baca juga: Deklarasi Pilkada Damai, Ketum HMI Badko: Milenial Penentu Kemenangan
Apalagi sambungnya, para bakal calon Gubernur NTB terdapat tiga kandidat yang bergelar doktor yang bakal bertarung pada 27 November 2024 mendatang. Itu menandakan bahwa NTB ini terdapat banyak tokoh yang ingin terlibat membangun daerahnya ke arah yang lebih baik.
“Kami sayangkan jika para kandidat bakal calon Gubernur NTB itu tidak menggunakan gagasannya saat menyampaikan kampanye, jika itu dilakukan maka Pilgub NTB dipastikan damai dan sejuk. Bukan malah gontok-gontokan saling serang,” kata Rahmat kepada Detikntbcom, Selasa 30 Juli 2024 di Mataram.
Baca juga: Cipayung Plus NTB mendesak Presiden Jokowi mencopot Kapolri
Selain itu, Rahmat juga mengingatkan para calon kepala daerah di 10 Kabupaten/Kota untuk memberi pengertian dan pemahaman pada seluruh relawan dan simpatisannya untuk menghindari gontok-gontokan dengan relawan dan simpatisan lawan politik.
“Jika itu mampu dihindari maka akan tercipta Pilkada sejuk dan damai di NTB ini,” katanya.
Perlu diingat juga bagi masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang diciptakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sebab Pilkada adalah momentum bagi masyarakat untuk memilih pemimpin berkualitas.
“Pilkada adalah ajang adu gagasan, visi dan misi untuk membangun NTB ke depan,” ingatnya.
Rahmat juga menyampaikan bahwa masyarakat NTB agar dapat menjaga sikap dan saling menghargai dalam perbedaan sikap pilihan bukan untuk saling menjatuhkan antara satu sama lain.
“Mari sama-sama menjaga sikap dan saling menghargai satu sama lain dalam perbedaan pilihan, bukan untuk saling hujat menghujat dan menjatuhkan lantaran mempertahan ego ras dan suku masing-masing,” tutupnya. (Iba)