Teluk Saleh Menuju Kawasan Konservasi Hiu Paus Pertama di Indonesia, Pemprov NTB Ambil Langkah Serius

Mataram, (Rinjanipost) — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kini tengah mengupayakan penetapan Teluk Saleh sebagai kawasan konservasi hiu paus berbasis biota pertama di Indonesia. Inisiatif ini mencerminkan keseriusan daerah dalam menjaga keanekaragaman hayati laut, sekaligus mendorong pariwisata yang berkelanjutan.
Kawasan perairan Teluk Saleh yang terletak di utara Pulau Sumbawa dikenal sebagai habitat penting bagi hiu paus (Rhincodon typus), yang merupakan spesies laut dilindungi. Berdasarkan data monitoring sejak 2017 hingga 2022, ditemukan setidaknya 108 individu hiu paus di perairan tersebut. Mayoritas merupakan hiu paus muda berjenis kelamin jantan, dengan ukuran tubuh rata-rata enam meter.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB Muslim, menjelaskan bahwa Pemprov NTB telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mendukung proses konservasi ini. Salah satunya adalah dengan memperkuat kelembagaan pengelolaan melalui pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang akan bertugas mengelola konservasi dan potensi wisata berbasis ekologi di kawasan tersebut.
“Pengelolaan ini akan berbasis pada kelestarian biota. Kami juga sedang menyusun SOP (standar operasional prosedur) untuk wisata hiu paus agar tidak mengganggu habitatnya,” ujarnya.
Program konservasi ini turut mendapat dukungan dari Yayasan Konservasi Indonesia (YKI) dan Pemerintah Prancis, melalui hibah senilai 500 ribu Euro. Dukungan tersebut dimanfaatkan untuk menyusun zonasi kawasan konservasi, pelatihan sumber daya manusia, serta penguatan tata kelola yang transparan dan akuntabel.
Tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan, Pemprov NTB juga ingin mendorong wisata edukatif dan partisipatif, yang melibatkan masyarakat lokal secara langsung. Setiap pelaku wisata nantinya diwajibkan memiliki sertifikasi, khususnya bagi pemandu wisata interaksi hiu paus, demi menjamin keselamatan dan kenyamanan baik bagi wisatawan maupun biota laut.
Langkah pelestarian ini sekaligus menjawab tantangan kerusakan ekosistem laut dan menjadi model pengelolaan kawasan konservasi berbasis komunitas di Indonesia. Teluk Saleh digadang-gadang menjadi salah satu contoh keberhasilan integrasi antara konservasi dan pembangunan ekonomi daerah yang ramah lingkungan. (Fen)