Detikntbcom – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Acara tersebut digelar 16-18 Juli 2024 di Kabupaten Sumbawa Besar (KSB).
Diklat tersebut sekaligus membentuk pasukan reaksi cepat (PRC) pengamanan hutan yang ada wilayah Pulau Sumbawa.
Baca juga: DLHK NTB Bentuk Pasukan Reaksi Cepat Pengamanan Hutan Pulau Sumbawa
PRC ini kata Kepala Bidang Perlidndungan Hutan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Dinas Lingkungan Hidup dan kehuatan Provinsi Nusa Tegnggara Barat (Kabid PHKSDAE DLHK NTB) Mursal berasal dari personil anggota Polisi Kehutanan yang telah diseleksi dan ditetapkan oleh Kadis.
“Tahap awal dari 10 UPT Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) se-Pulau Sumbawa,” katanya.
PRC ini yang dibentuk itu bebernya, bukanlah avatar yang bisa menuntaskan seluruh permasalahan lingkungan hidup dan kehutanan yang sedemikian kronis dan banyak saat ini.
“Karenanya, operasi PRC ini hanya untuk kasus-kasus tertentu yang diputuskan setelah melalui analisis dan penilaian komandan regu sebelum menggerakkan anggota untuk bertindak,” jelasnya.
Dalam situasi normal sambungnya, para anggota PRC tetap menjadi bagian integral dari elemen pengamanan hutan di tiap-tiap BKPH dan patuh pada kepala balai KPH masing-masing.
“Namun karena sifat keanggotaannya yang lintas wilayah, maka pengertian rekan-rekan kepala BKPH sangat diperlukan,” katanya.
Ke depan, Kesatuan PRC pengamanan hutan NTB ini dari semula 30 orang yang telah dilatih untuk meningkatkan kualitas fungsi dan struktur Komando dengan menempatkan eleton di wilayah Sumbawa dan 1 Pleton wilayah di Kabupaten Dompu, Bima, Kota Bima.
“Dalam rangka tugas tugas strategis Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan serta Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan wilayah NTB dan khusus Pulau Sumbawa,” tutupnya. (Iba)
